Kakakku Melihat Hantu Waktu Kecil, Setelah Dewasa Saya Baru Sadar Apa yang Dia Lihat

Kakakku Melihat Hantu Waktu Kecil, Setelah Dewasa Saya Baru Sadar Apa yang Dia Lihat

Cerita mistis - Saat itu umur saya 7 tahun, sedangkan kakak saya 10 tahun. Saat itu sudah malam, dan ibu menyuruh kami untuk tidur. Ayah waktu itu sedang tidak ada di rumah. Dikarenakan pekerjaannya di bidang konstruksi di luar kota, di rumah sering hanya kami bertiga selama berminggu-minggu.

Nah mau tidur, kakak saya pergi ke kamar kecil. “Saya mau pipis dulu. Beberapa malam ini saya gak berani ke kamar kecil gara-gara terus melihat ada orang berpakaian belang di ujung koridor situ.”

Sebelum lebih jauh, saya perlu jelaskan kalau kakakku dan ibuku ini adalah tipe orang yang suka pergi ke kamar kecil di tengah malam. Saya tahu, karena saya tipe orang yang gampang terbangun dari tidur, ditambah mereka biasanya selalu flush dengan pintu terbuka.

Ibuku tidak merespon apa yang dibilang kakak. Saya gak tahu ibuku mengabaikan kakak karena mengira kakak mencoba-coba menakut-nakuti aku, atau karena ibu sudah terlalu lelah sehingga tidak menanggapinya. Tetapi yang jelas saya sangat takut.

Gara-gara takut kalau melihat ada penampakan di jendela pada tengah malamlah yang membuat saya selalu berlari dari tangga ke kamar saat malam hari.

Sebagai info, kamar kami semua ada di lantai dua. Ketika naik tangga, kamar orang tua kami ada di sebelah kanan. Sedangkan kamar kakak dan kamar saya ada di sisi kiri. Kamar saya dan kakak saling berhadapan.

Bertahun-tahun kemudian, ketika saya berumur 18 tahun, saya dan ibu saya ngobrol di dalam mobil. Waktu itu kami sedang ngobrol tentang anjing yang sempat dipelihara kami bernama Max waktu saya masih kecil. Topik kami seputar kebiasaan Max yang suka menggigit sepatuku.

Terus ibuku tiba-tiba menyelutuk, “Kamu ingat tidak, saat saya buka pintu untuk polisi, terus Max langsung lari masuk ke dapur rumah dan merobek makanan anjing?”

Itu benar-benar membuat saya syok. Rumah kita pernah kedatangan polisi? Selama ini setahu saya, kami tidak pernah sekalipun memanggil polisi.

Pada saat saya bertanya, ibu pun sama terkejutnya. Lalu dia pun teringat. “Oh ya, waktu itu kamu masih kecil, jadi saya tidak cerita ke kamu. Jadi satu malam, saya terbangun karena mendengar ada suara di luar jendela kamar. Ternyata ada seorang pria yang sedang menatap kamar saya.”

Ibu cerita dia langsung buru-buru menyalakan lampu dan mengambil pistol milik ayah. Ia tidak mengingat secara terperinci. Tetapi ketika polisi muncul saya memberikan ciri-ciri orang misterius itu, seorang pria jangkung tinggi, mengenakan pakaian bergaris-garis, celana jeans, dan rambut hitam pendek. Kurang lebih seperti itu.

Polisi mengatakan deskripsi itu cocok dengan salah satu narapidana yang kabur dari penjara di sekitar situ. Ternyata dia seorang pembunuh.

Setelah mendengar cerita itu saya mulai teringat dengan yang dibilang kakak bertahun-tahun lalu. Waktu itu, kakakku tanpa disadari sudah memergoki seorang pembunuh yang telah keluyuran di sekitar rumah kami selama beberapa malam. Bandar bola terpercaya

Posting Komentar

0 Komentar